Kamis, 28 Januari 2010

Gunung Pabeasan

LEGENDA GUNUNG PABEASAN

Pada zaman dahulu, di daerah liang Julang di Gunung Marengmang, kampung Kopo, Desa Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Ada seekor Naga. Naga itu suka datang ke gunung yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pabeasan yang ada di desa Banjarsari, kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Jika si Naga datang, penduduk sering mendengar suara sangat keras dari puncak gunung. Jika suara itu terdengar satu kali, itu tanda si naga datang. Jika terdengar dua kali, tanda si naga kembali keliang julang. Naga itu, datang dan pergi selalu dikawal oleh dua ekor julang (burung Rangkong).
Si naga datang ke gunung Pabeasan untuk memeriksa satu Pedaringan (tempat menyimpan beras) yang ada di puncak gunung. Konon, jika si naga sedang berada di gunung itu, hasil padi sawah-sawah yang ada di sekitar gunung itu akan baik. Orang lalu memberi sesaji pada gunung itu. Mereka berharap hasil padi sawah mereka selalu baik.
Pada suatu ketika, ada seorang lelaki menerbangkan layang-layang. Sial, tali layang-layang itu putus. Layang-layang itu di bawa angin. Si lelaki memperhatikannya. Layang-layang akhirnya menyangkut disatu pohon di puncak Gunung Pabeasan.
Lelaki itupun naik untuk mengambilnya. Aneh, layang-layang itu tidak ada. Si lelaki turun. Di bawah, ia pun menatap kepuncak gunung. Layang-layang itu ada disana. Lelaki itupun kembali naik kepuncak gunung. Sekali ini pun layang-layang itu tak ada. Dengan penuh keheranan, lelaki itu menuruni gunung. Dibawah, kembali ia menatap kepuncak, layang-layang itu ada lagi. ”aneh sekali”. Dengan sangat penasaran, lelaki itu menabrak pedaringan. ”oh” serunya kaget sekali. Ia lalu cepat menuruni gunung dan pulang kerumahnya.
Pedaringan pecah, isinya berhamburan. Menurut cerita, isi pedaringan itu banyak sekali yang jatuh di daerah Bojong. Itulah sebabnya, kata orang, kini di daerah itu hasil padi sawah-sawahnya selalu baik.
Setelah peristiwa itu, si naga tidak pernah lagi terdengar datang ke gunung pabeasan. Kedua julang pun tidak pernah lagi terlihat. Gunung itu dikenal dengan nama pabeasan. Artinya, gunung tempat menyimpan beras.

Tidak ada komentar: